Sukses

Bermodal Transformasi, Erick Thohir Ambisius Bawa BUMN Bersaing di Dunia

Erick Thohir meyampaikan dalam tiga tahun terakhir ini pemerintah telah memulai langkah yang ambisius dan transformatif untuk BUMN. Perusahaan-perusahaan BUMN didorong melalukan ekspansi dengan fokus beberapa sektor strategis.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan ambisinya dalam mengembangkan cakupan perusahaan pelat merah ke luar negeri. Salah satu modalnya adalah transformasi yang dilakukan di ekosistem BUMN.

Hal ini disampaikan dalam Forum US-ASEAN Business Council (US-ABC) pada di Ballroom Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (24/5/2023). Forum tersebut dihadiri Menteri BUMN - Erick Thohir, President and CEO US-ABC – Ted Osius, Ambassador of the Republic of Indonesia to the United States and the Honorary Chair at US-ABC 2023 Indonesia Committee Mission – Rosan Roeslani, CEO of Citi Indonesia and US-ABC Indonesia Committee Chair – Batara Sianturi, beserta para pimpinan BUMN dan delegasi US-ABC.

Erick Thohir meyampaikan dalam tiga tahun terakhir ini pemerintah telah memulai langkah yang ambisius dan transformatif untuk BUMN. Perusahaan-perusahaan BUMN didorong melalukan ekspansi dengan fokus beberapa sektor strategis. 

Mulai dari sektor energi dan pertambangan ke pertanian, perkebunan, telekomunikasi dan keuangan karena BUMN merupakan poros baik dalam ekonomi maupun pembangunan di Indonesia. Transformasi BUMN dilakukan agar dapat terus bersaing dan berkembang ke arah yang lebih baik secara domestik maupun global.

“Transformasi ini didukung oleh komitmen kami untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan transparansi dari BUMN kita. Kami telah menerapkan langkah-langkah perbaikan tata kelola perusahaan, mendorong inovasi dan memperkuat manajemen keuangan," kata dia, mengutip keterangan resmi, Rabu (24/5/2023).

"Hasilnya, kita sudah melihat perkembangan konkrit pada BUMN-BUMN. Mereka jadi lebih tangguh, lebih produktif dan lebih siap untuk berkompetisi di panggung global. Secara Internasional BUMN sudah tersebar di 17 Negara,” imbuhnya.

Dia juga menilai ada sejumlah kesamaan antara Indonesia dengan Amerika Serikat di bidang ekonomi, di mana keduanya berkembang pesat, maka Kementerian BUMN menyelenggarakan forum diskusi US-ASEAN Business Council. Tujuannya agar bisa melakukan ekspansi terhadap potensi-potensi yang ada pada sektor-sektor BUMN di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Gandeng 307 Perusahaan Swasta

Sejalan dengan proses transformasi tadi, Erick mengungkap BUMN saat ini sudah menggandeng banyak pihak. Termasuk perusahaan swasta baik dalam dan luar negeri.

Tak tanggung-tanggung, ada 12 kluster yang berbeda yang dibidiknya. Terdapat 307 mitra utama sektor swasta, di mana 60 mitra merupakan perusahaan berskala multinasional. 

“Di Indonesia kami membimbing small medium enterprises (UMKM) untuk menjadi bagian dari ekosistem BUMN dalam hal keuangan, pelatihan peningkatan kemampuan, dan lain-lain," tegasnya.

Rencananya, BUMN tidak hanya mengembangkan bisnis yang bersifat short-term gains tapi juga yang bersifat sustain baik secara ekonomi maupun lingkungan agar sejalan dengan the United Nations Sustainability Development Goals (SDGs). Untuk itu kemitraan terus dikembangkan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, sustainable agriculture, dan eco-tourism. 

“Strategi kita tidak hanya untuk short-term gains. Kita fokus dalam menciptakan contoh yang bertahan lama dan berkelanjutan yang bisa digunakan oleh para pimpinan BUMN untuk menghadapi masa depan," papar Erick.

3 dari 3 halaman

Tata Kelola

Untuk tujuan itu, kata Erick, kementerian BUMN berencana untuk memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan akuntabilitas dan menumbuhkan budaya inovasi berkelanjutan bagi semua korporasi milik negara.

Erick Thohir juga mengungkapkan BUMN diharapkan bisa bekerja dengan mitra internasional secara lebih dekat lagi termasuk dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Melalui kerja sama itu, diharapkan dapat meningkatkan nilai untuk ekonomi dan masyarakat kedua belah pihak, khususnya dengan US-ASEAN Business Council dan perusahaan yang tergabung di dalamnya.

Forum kerjasama bisnis ini juga membahas isu-isu yang ada di sektor aviasi, energi, farmasi dan kesehatan, dan lain-lain. Hadir di pertemuan itu para perwakilan dari US-ASEAN Business Council, 28 BUMN dan juga 31 Perusahaan Delegasi US-ASEAN Business Council.